Rabu, 17 Mei 2023

Kuasa Allah Bukan Tandingan Kuasa Hukum

 

 Kisah ahli sodaqoh yang diselamatkan allah

Seorang abid dalam keseharian selalu melakukan ibadah dan ikhtiar, dalam doanya hanya dimintakan dibuka seluasnya rizki dan disehatkan seluruh anggota keluarganya.

    Nabi Muhammad SAW Bersabda : "Sedekah itu mencegah kematian buruk" (H.R Al Qudha'iy dari Abi Hurairah dan ia hadits dloif). Seorang yang didalam hatinya selalu berserah diri kepada allah senantiasa akan dilindungi allah karena dalam kesehariannya menyerahkan hidup dan mati untuk Allah SWT. Seorang abid yang amat sangat tidak diperlakukan baik oleh masyarakat tetangga hingga keluarga dekatnya kareana ketiadaan dalam ekonomi, dia selalu berserah diri dengan apa yang ia terima saat ini dan dia menyatakan dalam hal bersyukur perlu adanya ikhlas dan berani mengambil resiko selagi tidak dalam keadaan bermaksiat kepada allah. Sebuah kisah yang termaktub dalam kitab "Tanqihul Qoul" rya Syekh Nawawi Al-Bantani

    Pada zaman Nabi Sulaiman AS, hidup seorang laki-laki yang mempunyai pohon besar di samping rumahnya. Di atas pohon tersebut terdapat sarang burung yang berisi beberapa anak merpati. Kemudian istri dari laki-laki itu menyuruhnya memanjat pohon besar itu dan mengambil anak merpati untuk dijadikan makanan bagi anak-anak mereka. Laki-laki itu pun lantas melakukanya. Selepas kejadian itu, induk merpati menghadap baginda Nabi Sulaiman AS. Sang induk menceritakan kejadian tersebut. Akhirnya Nabi Sulaiman mengundang laki-laki itu dan menyuruhnya untuk bertobat. Laki-laki itu berjanji kepada Nabi Sulaiman untuk tidak akan mengulangi perbuatannya tadi. Suatu ketika, si istri menyuruhnya untuk mengambil anak merpati lagi. Laki-laki itu pun berkata kepada istrinya, “Aku tidak akan melakukanya lagi. Sebab Nabi Sulaiman telah melarangku untuk berbuat yang demikian.” Istrinya menjawab, “Apakah kamu menyangka Nabi Sulaiman akan mempedulikan dirimu atau merpati itu? Sedangkan ia selalu sibuk dengan urusan kerajaannya.” Si istri tak henti-henti membujuknya agar ia mau melakukanya lagi. Hingga akhirnya ia terbujuk juga. Seperti biasanya ia memanjat pohon besar itu dan mengambil anak merpati lagi. Induk merpati kembali menghadap Nabi Sulaiman dan mengadukan kejadian itu. Nabi Sulaiman pun menjadi marah karenanya. Kemudian Nabi Sulaiman memanggil dua setan, yang satu berasal dari ujung timur dan yang satunya berasal dari penjuru barat. Nabi Sulaiman AS berkata kepada dua setan itu, “Jagalah pohon besar itu. Dan ketika laki-laki itu mengulang perbuatannya mengambil anak merpati itu. Raih kedua kakinya dan jatuhkan ia dari pohon itu.” Kedua setan itu pun bergegas pergi dan menjaga pohon itu. Ketika merpati sudah beranak lagi, laki-laki itu segera memanjat dan meletakkan kedua kakinya pada pohon itu. Tiba-tiba datanglah seorang pengemis mengetuk pintu rumahnya. Lalu ia menyuruh istrinya untuk memberikan sesuatu pada istrinya itu. Lantas istrinya berkata, “Aku tidak punya apa-apa.” Laki-laki itu turun dari pohon dan mengambil segenggam makanan. Lalu ia memberikanya kepada si pengemis itu. Setelah itu ia kembali memanjat pohon dan mengambil anak merpati. Setelah itu, merpati kembali menghadap Nabi Sulaiman dan mengadukan kejadian tersebut kepadanya. Nabi Sulaiman bertambah marah. Kemudian ia memanggil kedua setan yang diberi tugas menjaga pohon itu. Nabi Sulaiman berkata pada kedua setan itu, “Kalian berdua telah mengkhianatiku!” Dua setan itupun menjawab, “Kami sama sekali tidak menghianatimu. Kami terus menjaga pohon itu. Hanya saja, ketika laki-laki itu memanjat pohon datanglah seorang pengemis mengetuk pintu rumahnya. Lalu ia memberikan segenggam gandum untuk pengemis itu. Saat ia kembali memanjat pohon, kami sudah bergegas untuk meraihnya. Namun tiba-tiba Allah mengutus dua malaikat. Salah satu dari mereka meraih leherku dan melemparku sampai di tempat terbitnya matahari. Sedang yang satunya lagi meraih leher sahabatku dan melemparnya sampai di tempat terbenamnya matahari.” 

    Seorang abid inipun mengimani bahwa pahala bersedekah itu dapat meringankan beban di dunia maupun diakhirat, demikian pula sabda Nabi Muhammad : Tidaklah seorang hamba lelaki ataupun perempuan besedekah dengan sebuah makanan haram kepada seorang miskin, melainkan allah memberi keduanya dari ghisliin pada hari kiamat. Sang abid itu pun sangat berhati-hati dalam bersedekah meskipun bukan mausia yang banyak harta namun dalam beribadah dan bermuamalah sangat menghindari dari haarta haram karena bila bersedekah dengan harta yang haram hanya akan mendatangkan siksa. 

    Dari perjalanan hidupnya yang ikhlas dan rajin bersedekah kini sang abid mampu melakukan hal kebaikan yang memberikan efek karakter menular kepada orang yang memandang rendah hidupnya dan membantu mustahiq sehingga menjadi muzakki, dalam diamnya berzikir dan bersolawat dalam geraknya ia berikhtiar sebagaimana ia mengimani kalamullah (QS Al Qossos ayat 77) yang artinya "Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuatbaiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan." 

Dari kisah tersebut kita dapat mempelajari bahwa arti dari ikhlas dalam putusan takdir allah bukan diam melainkan berusaha, berdoa dan tidak  mengeluh. Ujian pasti hadir hanya untuk meningkatkan drajat manusia, siapa yang tidak siap dan tidak mau menerimanya maka akan tenggelam sebagaimana manusia yang tidak mau belajar maka akan terpedaya dengan kebodohannya, dan allah menguji manusia sebagaimana kemampuannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kuasa Allah Bukan Tandingan Kuasa Hukum

    Kisah ahli sodaqoh yang diselamatkan allah Seorang abid dalam keseharian selalu melakukan ibadah dan ikhtiar, dalam doanya hanya diminta...